Merindukan purnama

Di penghujung malam itu, langit terlihat begitu pekat. Bintang-bintang bertaburan menghiasi setiap  ruang dan sudut bumi. Di bawah naungan cakrawala semua yang hidup terjaga dalam tidurnya. Menikmati indahnya sebuah mimpi yang mungkin hanya sesekali terjadi.
Ketika itu mataku tak dapat terpejam, entah mungkin masih mencari sisa-sisa hari yg hampir saja berlalu. entah mencari apa, aku tak tau. Tapi hati ini terdengar sayu merintih, merintih karena apa ? aku juga tak tau..

sesekali terlintas dalam bayangan mataku, masih ada sisa bayangan wajahmu. Wajah yg selalu aku saksikan, yang selalu ku potret dalam mataku. Namamu masih jelas, rupamu masih tergambar indah didalam relung hatiku, tapi rasa itu perlahan-lahan terus berubah.. kadang aku benci merasakannya tapi aku sebenarnya merindu..

Kapan purnama itu datang lagi ? kapan aku bisa menyaksikannya kembali ?
apakah aku harus menunggu waktu lama dan menunggu kepastianmu untuk ku lihat kembali ?.
aku berjanji jika aku bisa menyaksikanmu kembali, aku akan memotretmu dengan mataku, dan memfokuskanmu pada lensa mataku yang masih bening, merekam purnama hatiku yang terlihat sebatas langit dan bumi..